Minggu, 15 Agustus 2010

Aku Cinta IndoNesia

Mengenal Kekayaan dan Keragaman Indonesia

K

esadaran akan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia, tidak memiliki nilai jika berhenti hanya sebatas wacana, mencintai Indonesia harus berwujud tindakan, untuk itu mulailah memperkenalkan kekayaan dan keragaman ini sejak dini terutama ke anak-anak. Jangan biarkan mereka terasing dengan budayanya sendiri. Apalagi sampai menunggu bangsa lain memperkenalkan kepada mereka dengan lebih dulu mengklaim kekayaan itu sebagai miliknya.

Cinta Indonesia ?? Buktikan

Hasapi 

Hasapi merupakan jenis alat musik dawai yang dipakai dalam sarana ritual peribadatan masyarakat parmalian Batak Toba. Sumatera Utara. Alat ini dihiasi ornamen yang tidak hanya bersifat aristik, namun merupakn symbol budaya. Secara utuh , ensemble gondang Hasapi terdiri dari alat-alat musik sarana Etek (jenis clarinet berukuran kecil), Garantung (sejenis gambang kayu berbilah lima), hasapi Ende dan hasapi Doal, serta Hesek (Perkusi botol). Diluar Ritual peribadatan, kini hasapi juga digunakan sebagai bagian dari ensemble yang dimainkan dalam konteks musik hiburan.    

Bening Aban 

 Bening Aban atau gendongan bayi merupakan alat yang akrab digunakan ibu-ibu dari suku Dayak Kalimantan. Bantuan perangkat ini dibutuhkan agar para ibu dapat tetap mengerjakan pekerjaan rutin meskipun mereka memiliki bayi. Bening Aban umumnya dihiasi ornamen dengan aneka motif, diantaranya motif naga berkepala dua, manusia dan naga, orang berjongkok, atau wajah raksasa bertaring panjang, ornamen ini disusun dan dirangkai dari anyaman manik-manik, kerang, kancing-kancing, benih-benih buah kayu hingga taring harimau.

 Sasando
 
Sasando adalah instrumen musik petik, berasal dari pulau Rote, Nusa Teggara Timur. Bentuk Sasando memiliki kemiripan dengan Instrumen petik lainnya seperti Gitar, Biola dan Kecapi. Bagian utama Sasando berbentuk tabung panjang, terbuat dari bambu. Pada bagian tengah melingkar dari atas kebawah, terdapat ganjalan-ganjalan sebagai tempat bertumpu rentangan senar atau dawai. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda dari setiap petikan senar. Tabung Sasando dilengkapi wadah dari anyaman daun lontar yang mirip kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi Sasando.

Tifa
 
Tifa adalah  Instrumen musik tradisional sejenis gendang yang berasal dari Papua. Salah satu suku yang dikenal menabuh Tifa dalam ritual adat mereka adalah suku Asmat. Disuku ini, Tifa menjadi salah satu Identitas kaum lelaki. BentukTifa serupa jam pasir dengan bagian tengah yang mengecil. Salah satu ujungnya ditutupi kulit biawak. Untuk menghasilkan suara yang nyaring, kulit ini dipanaskan hingga tertarik kencang. Setelah itu disepuh getah dammar dibeberapa titik untuk mengukur nada. Tifa juga dihiasi motif ukiran yang indah di bagian tubuhnya. Umumnya, ukiran itu berupa manusia dalam posisi siku berada diatas lutut dengan potongan wajah dan dagu berbentuk kubistis.

Wayang Golek
Wayang Golek adalah bentuk teater rakyat yang sangat popular di Sunda, Jawa Barat. Berbeda dengan Wayang Kulit yang lazim di masyarakat Jawa. Wayang Golek dimainkan tanpa menggunakan layar. pemimpin pertunjukkan disebut dalang-ia sekaligus menyanyikan suluk, menyuarakan antawacana, serta mengatur gamelan dan lagu pengiring. dan sebagaimana wayang umumnya, pertunjukkan Wayang golekjuga memiliki lakon-lakon baik galur maupun carangan yang umumnya bersumber dari cerita Ramayana dan Mahabarata.

Pinisi
Pinisi adalah kapal layar tradisional khas Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan. Kapal ini umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Jumlah layar ini bermakna bahwa nenek moyang bangsa Indonesia mampu mengarungi tujuh samudera besar di dunia. Pinisi dikenal dua jenis : Lambo dan Palari. Lambo adalah pinisi modern yang bertahan hingga kini, dilengkapi dengan motor diesel dan umumnya digunakan untuk pengangkutan barang.

Rabu, 11 Agustus 2010

My Profil

Penjaga Gerbang WBL 2010
 Periwayat.....
Di lahirkan 22 tahun yang lalu di kota Surabaya tepat pada  jam, hari, tanggal, bulan dan tahun yang telah di takdirkan oleh-Nya..berasal dari keluarga sederhana dan merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara...(cukup ramai keluarga besarku) semasa kecil dari TK, SD, SMP ku habiskan di Kota Surabaya hingga akhirnya aku megikuti kehendak ayah dan ibu pindah kependudukan di Kota Berau Kalimantan Timur kemudian melanjutkan studi hingga lulus SMA dan akhirnya melanjutkan studi kembali di Kota Bandung Jawa Barat dengan beasiswa dari Kemenperin R.I sebagai calon TPL-IKM Program Beasiswa Diploma III di Sekolah  Tinggi Teknologi Tekstil jurusan Teknik Tekstil.

Selama masa kuliah menekuni pendidikan yang berkaitan dengan ilmu Tekstil Konsentrasi pembuatan kain dari bahan baku yang berupa serat, hingga benang lalu di tenun menjadi kain jadilah Produk tekstil kain sandang. 

Paling gemar menggambar anyaman  motif-motif kain untuk diterapkan di mesin sehingga menjadi kain yang berbentuk motif sesuai anyaman yang telah direncanakan. 
Motto : "man Jadda wajada.. innallaha ma ashobirin"
Barang siapa yang berusaha sungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya, dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Riwayat Akademik
  • Tahun 2001 mengikuti Ajang JamNas perwakilan Kontingen Surabaya yang diselenggarakan di Baturadden Jawa Tengah
  • Tahun 2005-2006 mengikuti kegiatan Olimpiade Sains Tingkat Kota dan Privinsi Kalimantan Timur
  • Tahun 2010 melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kota Pekalongan Jawa Tengah selama dua Bulan sehingga melahirkan Tugas Akhir :
(Juli 2010) sebuah Karya Tulis Tugas Akhir berjudul " Studi Pembuatan Kain Cannele Motif Balok dengan Menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) pembuka Mulut Lusi Dobby" pembimbing : M.Fuchri AT. dengan Co.Pembimbing : Drs. Bambang Haryanto M.M

dan bekerja sebagai tenaga Kontrak di bidang Tenaga Penyuluh Lapangan Industri Kecil Menengah (TPL-IKM) DisKoperindag Kabupaten Berau (mulai Januari 2011-Des 2013)