Minggu, 25 April 2010

Kabupaten Berau


KABUPATEN BERAU sebuah kabupaten di kalimantan timur dengan hamparan hutan alami diwilayah pedalaman dan berujung “surga”. Kabupaten ini benar-benar luarbiasa cantik dan sangat bervariasi, pegunungan kapur bervegetasi hutan pohon kayu penting bagi industri, sungai-sungai besar panjang dengan flora dan fauna khas Dangkalan Sunda, serta aquarium bawah laut yang termasuk dalam kategori world class. Seperti juga tempat lain di Borneo, Kabupaten Berau menawarkan serial atraksi tanpa akhir bagi siapa saja yang memiliki semangat keingintahuan dan petualangan sejati.
 
Kelengkapan berau memungkinkan anda mengatur perjalanan sebagai sebuah petualangan ataupun sekedar bersantai dengan cara yang mudah. Begitu banyak ragam yang disediakan, dari penyusuran ke hulu sungai-sungai dengan menggunakan perahu bermotor (ketinting atao long boot) dilanjtkan dengan tracking di hutan pinggiran sungai dan pegunungan kapur seraya mengunjungi perkampungan suku-suku Dayak, sampai dengan bersantai di hotel nyaman di pulau-pulau kecil berpasir lembut dan menyaksikan kehidupan bawah laut yang menakjubkan.
Kekayaan alam dan mineral yang terkandung dalam hutan dan bumi Berau menjadi semacam kartu undangan bagi para eksplorer, baik suku-suku yang datang dari Sabah pada abad ke -17 maupun penjelajah Eropa pada awal abad ke-19. Bahkan sampai sekarang, pohon kayu berjenis dipeterokarpa, gaharu, sarang burung walet, emas dan batu bara, tetap saja menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin mendapatkan keuntungan besar.
Masyarakat suku Punan mengerti itu sehingga mereka memilih hidup sebagai pengembara, pemburu dan pengumpul hasil hutan sampai sekarang. Pengusaha pertambangan Belanda juga memahaminya sehingga mereka mendatangi Berau dan membuka perusahaan tambang batu bara di Teluk Bayur pada 1912. Dimaa kini kesemuanya tetap menjadi primadona dan menjadi alasan kedatangan banyak Imigran dan pengusaha ke Berau.
Di wilayah pedalaman Kecamatan Segah dan Kelay, kehidupan masyarakat berjalan dalam ritmenya sendiri dan relatif masih tidak tersentuh kehidupan dunia modern. Di beberapa bagian kampung, kehidupan yang berdasarkan pada tradisi dan kultural masa lalu masih terus dilangsungkan, lengkap dengan upacara adat dan tari-tarian (biasa dipertunjukkan dengan musim panen padi), serta masih dipergunakan perkakas kerja bikinan sendiri, seperti anjat (keranjang gendong dari bahan rotan), tombak dan sumpit. Berburu, mengumpulkan hasil hutan, pertanian dengan sistem ladangberpindah dan penggunaan ramuan berbahan alam, adalah bagian dari atraksi kehidupan yang masih terus berlangsung ditengah diforestasi yang terjadi akibat illegal loging dan pengusahaan hutan. Meski tidak banyak yang tersisa perjalanan ke hulu kedua sungai (Segah dan Kelay) yang membelah Kabupaten Berau ini masih punya peluang untuk bertemu dengan para perempuan yang mengenakan anting-anting pemberat sehingga cuping telinga menjadi panjang dan tato adat dipergelangan tangan dan kaki mereka.

Anda ingin mengetahui Kabupaten Berau Lebih lanjut? Klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo silakan isi komentar di bawah ini