Berbicara soal Kota Jepara,,jadi teringat dulu waktu duduk di sekolah dasar selalu disinggung singgung oleh ibu guru saat belajar mata pelajaran sejarah para pahlawan...tentunya masih ingat dong dengan Kota Jepara??yah siapa lagi kalo bukan dengan pertanyaan jitu dari bu guru “Pahlawan Wanita R.A Kartini dilahirkan di Kota mana anak-anak??” Jawabnya harus lantang..”Kota Jepara BU??” Iya Pinter Anak-anak..??” dengan ekspresi sumringah ibu guru menyambutnya...hehe...duh rasanya sampe sekarang jadi teringat sama ibu guru ku itu..ibu guru yang terkenal killer namun baik hati, karena selalu suka ngasih oleh-oleh hafalan sejarah sehabis mengajar...hrhrhrhr (aku paling nomer 1 bencinya bila disuruh hafalan, raja lemot) meskipun benci tapi aku dapat ilmu yang sangat berharga dengan teknik hafalan tersebut..sampai skg masih membekas di ingatan!! (sekali ingat...untuk melupakan juga lemot)
Anyway...hari ini (18 Oktober 2010) tenang dulu kali ini aku ga akan ngebahas guruku maupun hafalan mata pelajaran sejarah, tp yang akan aku ulas di sini adalah “Jepara dalam Nyata” rasanya sesuai aku kasih judul itu...karena hari ini asli aku begitu takjub melihat suasana Kota Jepara bro??untuk yang pertama kalinya..nie??? (Bangga!!),yo jelas bukan suatu kebetulan aku bisa di Kota Jepara ini... aku akan ceritakan..., Mungkin bagi yang udah pernah ke Jepara,,kesannya Ekspresi ku berlebihan ya?? Wait..please yang udah tau ga asyik kalau ikutan bicara diem dulu ya ini aku mau ngasih tau yang belum tau.. :-)
Bisa sampai ke Jepara awalnya aku tidak punya tujuan mau kemana aku hendak pergi selesai menghadiri acara Workshop Pengembangan TPL-IKM di Hotel Horizon Semarang tanggal 11-15 Oktober 2010 lalu yang dihadiri oleh rekan-rekan TPL perwakilan dari seluruh kab/Kota di Indonesia, sebenarnya sih aku bisa langsung pulang ke kaltim tapi terasa sayang untuk di lepaskan bila tubuhku terlanjur melekat di tanah jawa..jadi pengen memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk bersenang-senang ria dulu lah (namanya juga anak muda).
***
akibat bingung tidak mempunyai tujuan,,ekspresi butuh solusi yang aku pancarkan tertangkap basah oleh salah satu rekan ku yang berasal dari Jepara asli orang jepara loh..sebut saja Endar (namanya juga asli bukan samaran) lalu dia menawarkan kepadaku untuk ikut kerumahnya hanya sekedar maen aja. Wuih..tanpa pikir panjang tiba-tiba aq kesambet dengan ajakannya.. yah itung-itung buat cari pengalaman di Kota yang belum pernah aku singgahi..
Dari Semarang ke Jepara kami tempuh dengan Besi Putih yang bertuliskan TAXI kurang lebih 2 jam perjalanan (eh 2 jam ato berapa ya asal nebak aja, soalnya selama perjalanan, dalam taxi jiwaku melayang entah kemana..) tak lama kemudian kami sampai di kediaman Endar, tempatnya nyaman, sungguh asri, bersih dan halamannya cukup luas dihiasi dengan pohon mangga asli bergelantungan buahnya berwarna kuning-kuning emas yang bikin ngiler...waahh bakal kerasan nih..sayang moment nya ga sempat ku abadikan, emang beneran rupanya aku kerasan tinggal dijepara hampir satu minggu aq tinggal (hiks..ga punya malu?) tapi santai dulu, yang punya rumah ini sangat baik, pemiliknya ranah-ramah dari Ibunya Endar, Bapaknya, Tetangganya, seolah-olah aq dianggap bukan orang lain di rumah ini tapi sudah termasuk keluarga, emang beda kondisinya pada pengalaman yang hampir sama aq sedang berkunjung dengan niat nginap beberapa hari di rumah temanku yang lain...kuncinya ada pada ekspresi seberapa besar pada sambutan pertama oleh keluarganya, bila di lukiskan kedalam nilai yang punya skala 1-10, sambutan pertama punya nilai 8, maka kita baru bisa enjoy saat sambutan dihari ke-2 dan ke-3 lebih dari nilai 8 itu artinya kehadiran kita Diterima dengan baik, tapi kalau semakin hari nilainya menurun, mending cepat-cepat pamit deh.. justru hal ini yang gak punya malu bila berlama-lama pasang muka tembok mulu!! tolak ukur penilaiannya seperti apa?? kalo aku ga pake neko-neko cukup diajak ngobrol misalkan bapak/ibunya ngajakin ngobrol dengan ekspresi yang benar-benar santai, sumringah, tidak kaku..ya seperti ngobrol sama anaknya sendiri...yah itu benar-benar kehadiran kita dihargai..so liburan di Jepara di rumah endar sungguh bikin aku kerasan gak mau pulang..hehe...
***
waktu demi waktu berlalu aku masih standby di Jepara, sepertinya besok aku sudah harus meninggalkan kota ini untuk kembali ke habitat ku...ya tiada salahnya ku ajak Endar berkeliling Kota Jepara, Eh bukan karna paksaan, berhubung dapat tawaran darinya...ya secara jiwaku petualang, sungguh mustahil menolak tawaran jalan-jalan.. saat pagi-pagi buta sebelum sarapan kami jalan-jalan santai dulu sebagai permulaan mengitari sekeliling kampung by foot. lumayan jauh sih, itung-itung sambil senam otot telapak kaki biar rileks..berapa kilonya berjalan aku lupa, yang pasti ditengah perjalanan banyak hal yang menjadi bahan diskusiku dengan endar, dari mulai soal warung makanan, kebun dan ladang sekitar, suasana kota, apapun yang terlihat oleh mataku selalu muncul jadi bahan pembicaraan..pokoknya norak abiss,,sampe pada pertengahan perjalanan terdapat plang diatas jalan raya bertuliskan motto Kota Jepara, waahh...diriku malah semakin norak, jelas tak akan melewatkan moment seperti ini..bukan aku banget pokonya bila senorak ini, sebagai buktinya...lihat gambar makluk norak di bawah ini!!!
***
akibat bingung tidak mempunyai tujuan,,ekspresi butuh solusi yang aku pancarkan tertangkap basah oleh salah satu rekan ku yang berasal dari Jepara asli orang jepara loh..sebut saja Endar (namanya juga asli bukan samaran) lalu dia menawarkan kepadaku untuk ikut kerumahnya hanya sekedar maen aja. Wuih..tanpa pikir panjang tiba-tiba aq kesambet dengan ajakannya.. yah itung-itung buat cari pengalaman di Kota yang belum pernah aku singgahi..
Dari Semarang ke Jepara kami tempuh dengan Besi Putih yang bertuliskan TAXI kurang lebih 2 jam perjalanan (eh 2 jam ato berapa ya asal nebak aja, soalnya selama perjalanan, dalam taxi jiwaku melayang entah kemana..) tak lama kemudian kami sampai di kediaman Endar, tempatnya nyaman, sungguh asri, bersih dan halamannya cukup luas dihiasi dengan pohon mangga asli bergelantungan buahnya berwarna kuning-kuning emas yang bikin ngiler...waahh bakal kerasan nih..sayang moment nya ga sempat ku abadikan, emang beneran rupanya aku kerasan tinggal dijepara hampir satu minggu aq tinggal (hiks..ga punya malu?) tapi santai dulu, yang punya rumah ini sangat baik, pemiliknya ranah-ramah dari Ibunya Endar, Bapaknya, Tetangganya, seolah-olah aq dianggap bukan orang lain di rumah ini tapi sudah termasuk keluarga, emang beda kondisinya pada pengalaman yang hampir sama aq sedang berkunjung dengan niat nginap beberapa hari di rumah temanku yang lain...kuncinya ada pada ekspresi seberapa besar pada sambutan pertama oleh keluarganya, bila di lukiskan kedalam nilai yang punya skala 1-10, sambutan pertama punya nilai 8, maka kita baru bisa enjoy saat sambutan dihari ke-2 dan ke-3 lebih dari nilai 8 itu artinya kehadiran kita Diterima dengan baik, tapi kalau semakin hari nilainya menurun, mending cepat-cepat pamit deh.. justru hal ini yang gak punya malu bila berlama-lama pasang muka tembok mulu!! tolak ukur penilaiannya seperti apa?? kalo aku ga pake neko-neko cukup diajak ngobrol misalkan bapak/ibunya ngajakin ngobrol dengan ekspresi yang benar-benar santai, sumringah, tidak kaku..ya seperti ngobrol sama anaknya sendiri...yah itu benar-benar kehadiran kita dihargai..so liburan di Jepara di rumah endar sungguh bikin aku kerasan gak mau pulang..hehe...
***
waktu demi waktu berlalu aku masih standby di Jepara, sepertinya besok aku sudah harus meninggalkan kota ini untuk kembali ke habitat ku...ya tiada salahnya ku ajak Endar berkeliling Kota Jepara, Eh bukan karna paksaan, berhubung dapat tawaran darinya...ya secara jiwaku petualang, sungguh mustahil menolak tawaran jalan-jalan.. saat pagi-pagi buta sebelum sarapan kami jalan-jalan santai dulu sebagai permulaan mengitari sekeliling kampung by foot. lumayan jauh sih, itung-itung sambil senam otot telapak kaki biar rileks..berapa kilonya berjalan aku lupa, yang pasti ditengah perjalanan banyak hal yang menjadi bahan diskusiku dengan endar, dari mulai soal warung makanan, kebun dan ladang sekitar, suasana kota, apapun yang terlihat oleh mataku selalu muncul jadi bahan pembicaraan..pokoknya norak abiss,,sampe pada pertengahan perjalanan terdapat plang diatas jalan raya bertuliskan motto Kota Jepara, waahh...diriku malah semakin norak, jelas tak akan melewatkan moment seperti ini..bukan aku banget pokonya bila senorak ini, sebagai buktinya...lihat gambar makluk norak di bawah ini!!!
 |
| Norak jarang ngeliat kota... |
Hal yang bikin Merindu
Ada satu hal yang membuat aku selalu merindukan Kota Jepara dan sangat takjub olehnya, benar-benar belum pernah aku temukan satupun di daerah yang sama unik seperti di Jepara ini, selain pada slogan Kota Jepara Bertuliskan “JEPARA KOTA UKIR, INDAH, BERSIH, TEDUH DAN NYAMAN”. Ada yang lebih mengukir hatiku yaitu disetiap ruas tepi jalan terdapat sesuatu hal yang mungkin dianggap tidak biasa di berbagai kota atau dimanapun, bayangkan...pohon-pohon yang berbaris di tepi ruas jalan semua mengajak berdzikir dengan melantunkan lafadz SHOLLALLOHUALAIHI MUHAMMAD, Subhanallah luar biasa bukan?? Sungguh membuat hatiku berceletuk melihat uniknya situasi seperti ini...dan sesungguhnya masih banyak liburanku yang q habiskan selama seminggu di Kota jepara termasuk mampir di Kota Kudus "berziarah di Makam Sunan Kudus" Thaks to Endar yg sudi menerima ajakanku berkeliling-keliling KOta Jepara. :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
monggo silakan isi komentar di bawah ini