Introspeksi

Ketika sebuah masalah atau peluang di hadapan mata, bersegeralah mengenali diri kita terlebih dulu. Jangan tergesa-gesa mengeluarkan respon amati secara cermat diri kamu :

1.  Apakah kamu sering berprasangka negative kepada orang lain? Jika ya, maka ubahlah sikapmu gantilah dengan prasangka-prasangka yang baik.

2.  Apakah kami terpengaruh oleh prinsip-prinsip yang ada dilingkunganmu? Hati-hati, kadang prinsip tersebut menyesatkan. Ingatlah, hanya prinsip yang berpedoman kepada Allah SWT sajalah yang patut dipegang;

3.  Periksalah pikiranmu, apakah masih ada pengalaman-pengalaman yang mempengaruhi cara pandangmu? Lupakanlah, mulailah dengan Zero Mind (kembali fitrah-Penjernihan Emosi);

4.  Dalam pengambilan keputusan apakah kamu terpengaruh oleh kepentingan pribadimu? Dengan suara hati, berpikirlah melingkar (berpikir dengan mempertimbangkan berbagai aspek). Bijaksanalah. Tentukan prioritas, lalu sesuaikan dengan visimu!’

5.  Jika melihat suatu permasalahan, lihatlah dari seluruh sisi sudut pandang. Jangan hanya dari satu sisi saja, namun berpikir melingkarlah;

6.  Jangan membandingkan suatu hal lewat persepsi pikiranmu sendiri. Cobalah keluar dari persepsi diri kamu itu. Lihatlah diri kamu dari luar;

7.  Apabila kamu membaca literature-literatur, ambilah sisi positifnya. Cobalah bandingkan dengan suara hatimu jika sesuai maka itulah yang disebut anggukan universal-kebenaran akan ketetapan Allah;

8.  Lihatlah suara hati yang mendorong kamu berpikir jernih. Lakukanlah dengan ‘repetitive magic power- zikir asmaul husna dan ucapkan subhanallah, sambil mengingat kesucian sifat Allah.

sumber : Harun Yahya (suara hati dan Al-Qur'an)